apa kabar?? luar biasakah?? hha..
Kali ini kami ingin menulis sekilas tentang "Carolus Borromeus".
Apa yang terlintas ketika kalian mendengar nama "Carolus Borromeus"???
Seorang Santo? yup! benar..
nama salah satu rumah sakit?? yup! bisa juga..
atau malah ga terlintas apapun di benak kalian?? (-____-") no problem, akan Kami jelaskan..
Jadi.. "Carolus Borromeus" itu adalah seorang Santo.. Beliau adalah Santo pelindung dari Suster-Suster Kongregasi cinta kasih Santo Carolus Borromeus (atau yang biasa dikenal dengan suster-suster CB) yang didirikan oleh Bunda Maria Elisabeth Gruyters.
Para Suster CB ini mengabdi untuk pelayanan masyarakat, baik itu pendidikan.. sosial.. ataupun kesehatan.
Untuk pendidikan, para Suster CB mendirikan sekolah-sekolah. Untuk wilayah Indonesia didirikan beberapa sekolah, dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, AKS & Sekolah Tinggi yang dikenal dengan nama Tarakanita, Stella Duce, Sint Carolus dan Santo Yosef, yang tersebar di Palembang, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Ruteng, Larantuka, Kupang, Sorong, Merauke, Dili (Timor Leste).Sedangkan untuk karya pelayanan kesehatan Para Suster CB mendirikan Rumah Sakit, di Jakarta ada RS Sint. Carolus, di Yogyakarta : RS Panti Rapih, RS Panti Nugroho, RS Panti Rini, dan RS Elisabeth, di Bandung : RS Borromeus, serta poliklinik-poliklinik yang tersebar di daerah-daerah dimana Kongregasi CB berada. Para Suster CB berkarya di bidang kesehatan di kota-kota : Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, Ruteng, Larantuka, Sorong, Merauke, Dili (Timor Leste).
Banyak banget yah karya pelayanannya??
(Now, back to the point.. )
Seperti yang telah disebutkan tadi jadi kalian sekarang sudah tahu kan.. Bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita (Kampus kami) adalah milik dari suster kongregasi cinta kasih Santo Carolus Borromeus.
Maka dari itu.. kami ingin memperkenalkan sekilas tentang Santo Carolus Borromeus pelindung kami.. (^⌣^)
St. Carolus Borromeus | |||||||||
Akibat kegagalan panen di Lombardia pada tahun 1570, banyak orang menderita kelaparan. Carolus tampil sebagai organisator yang disegani, sekaligus seorang penolong yang penuh pengabdian. Pada tahun 1576, wabah pes yang melanda keuskupannya menelan korban ribuan jiwa. Carolus dicatat dalam sejarah sebagai gembala yang melayani para penderita pes dan yang rela mengorbankan harta kekayaannya untuk meringankan penderitaan orang sakit dan miskin. Pada malam hari tanggal 3 November tahun 1584, Carolus wafat pada usia 46 tahun. Ia dimakamkan di Katedral Milano. | |||||||||
Ok. sekian postingan kami kali ini.. semoga bermanfaat.. :) best regards, KMK Tarakanita |
No comments:
Post a Comment